Powered By Blogger

Jumat, 01 Juli 2011

KEBAIKAN SI FASIK YANG MENYEBABKAN DOSANYA DIAMPUNI....


Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Ketika seseorang sedang melakukan suatu perjalanan, ia merasa sangat haus. Kemudian dia menemukan sebuah sumur, maka diapun menuruninya dan kemudian minum. Setelah itu dia keluar. Tiba-tiba ada anjing yang menjilat-jilat tanah karena kehausan. Maka orang itu berkata: “ Anjing ini benar-benar kehausan seperti yang kurasakan tadi.” Lalu ia menuruni sumur itu kembali dan memenuhi sepatunya dengan air, kemudian dia menggigit sepatunya dengan mulutnya sehingga dia naik dan memberikan minum kepada anjing tersebut. Maka Allah memuji perbuatannya itu dan memberikan ampunan kepadanya.” Para Sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, apakah kalau kita menolong binatang itu akan mendapatkan pahala?' Beliau menjawab: “Menolong setiap makhluk yang mempunyai limpa (makhluk yang hidup) itu mendatangkan pahala.” (Muttafaq 'alaih)      


Dalam riwayat al-Bukhari disebutkan: “Maka Allah memujinya dan memberikan ampunan kepadanya, kemudian memasukannya ke Surga. Sedangkan dalam sebuah riwayat dari al-Bhukari dan Muslim disebutkan: “Ketika ada seekor anjing yang hampir saja mati karena kehausan berputar-putar mengitari sumur, tiba-tiba ada seorang pelacur dari Bani Israil yang melihat anjing tersebut, lalu dia melepas sepatunya dan mengambilkan air untuk anjing itu, kemudian ia memberinya minum sehingga ia diampuni karena perbuatannya itu.


----------

Dalam riwayat lain dikisahkan ada seorang pria dari Kota Basrah, yang dikenal sebagai orang fasik, meninggal dunia. Tak ada seorang pun yang mau mengurus jenazahnya. Istrinya lalu membayar dua orang untuk memikul jenazahnya ke masjid untuk dishalati. Namun, tak seorang pun mau menshalati.

Akhirnya, sang istri membawanya ke padang luas untuk dikebumikan. Di tempat itu, ada seorang ahli zuhud yang tinggal di gunung. Ia tampak sedang menunggu kedatangan jenazah suaminya. Tersebarlah berita, si zuhud turun gunung untuk menshalati si fulan, hingga mereka keluar dan ikut menshalatinya.

Seusai shalat, penduduk heran, mengapa si zuhud mau menshalati? ‘Aku mendengar dalam mimpiku, agar aku menshalati si fulan, karena ia diampuni Allah,” jawab si zuhud. “Bagaimana perilaku jenazah semasa hidupnya?” tanya dia kemudian pada sitri jenazah. ‘Orang mengenal suamiku sebagai ahli maksiat dan sering mabuk.”
“Teliti kembali, apakah dia memiliki kebaikan-kebaikan?”
“Ya, tiga hal: Pertama, bila sadar dari mabuknya di waktu subuh, ia segera mengganti pakaian, berwudhu dan ikut shalat subuh berjamaah. Kedua, di rumah tak pernah sepi dari satu atau dua anak yatim, ia selalu mencarinya. Ketiga, ia pernah sadar dari mabuknya di malam hari, kemudian menangis dan berkata, “Ya Tuhanku, letak neraka Jahannam mana yang kau kehendaki untuk meletakkkan orang terkutuk ini?!” jawab wanita itu tentang suaminya.

                                                 ----------

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari riwayat di atas, 

Pertama, Hendaknya kita jangan terlalu cepat menilai orang dari penampilan zhahirnya saja dan jangan pula terlalu cepat untuk memvonis orang disebabkan oleh sebuah kesalahan atau kefasikannya, karena kita tidak pernah tahu rahasia hatinya dan kebaikan-kebaikannya yang tersembunyi. Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda : "Allah tidak melihat penampilan fisikmu dan tidak pula rupamu, tetapi Allah melihat hatimu dan perbuatan kalian ( HR. Muslim)

Kedua, Allah SWT maha pengampun dan maha mengasihi hamba-hambaNya. Firman Allah SWT :  "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar: 53). Sabda Rasulullah SAW : "Jika kalian melakukan kesalahan-kesalahan (dosa) hingga kesalahan kalian itu sampai ke langit, kemudian kalian bertaubat, niscaya Allah SWT akan memberikan taubat kepada kalian." (Hadist diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abi Hurairah, dan ia menghukumkannya sebagai hadits hasan dalam kitab sahih Jami' Shagir - 5235)

Ketiga, Betapa nilai kebaikan-kebaikan yang sering dianggap remeh dan kecil oleh manusia sementara di mata Allah SWT begitu besar bila dilakukan dengan penuh keikhlashan . Allah SWT berfirman : “ Siapa yang berbuat kebaikan, walaupun sebesar dzarrah, maka pasti akan menuai balasannya yang setimpal“ ( QS.Alzalzalah : 7 ). 
Rasulullah SAW. bersabda, “Jangan merendahkan kebaikan sekecil apa pun, walau hanya sekedar menyambut temanmu dengan wajah yang manis “ (HR.Muslim).

Wallahu 'allam bishowab...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar